Rockwool
Rockwool adalah man-made-fiber, yang terbuat dari batuan alami yang dipanaskan pada temperatur 1600 Celcius.
Rockwool adalah salah satu media favorit untuk persemaian, karena praktis digunakan, sangat baik dalam menyimpan nutrisi dan air yang sangat mendukung pertumbuhan kecambah, terutama untuk sawi dan selada. Rockwool juga dapat digunakan di berbagai variasi sistem hidroponik, mulai dari perkecambahan hingga pertumbuhan tanaman dewasa, misalnya tomat dengan sistem irigasi drip.
pH rockwool kurang lebih 7.8
Karenanya, sebelum digunakan sebaiknya rockwool direndam terlebih dahulu dengan cairan penstabil PH, atau alternatifnya cairan nutrisi dosis rendah. Berikut ini kelebihan-kelebihan Rockwool:
+ ringan, berpori. + aerasi dan sirkulasi udara yang baik bagi akar.
+ kecepatan menyerap air Berikut ini kekurangan-kekurangan Rockwool:
- struktur serabutnya mudah hancur bila ditekan dengan tangan, ditindih atau disobek. - bisa berjamur. - sangat mudah (pasti) berlumut, kecuali diberi mulsa; atau ditambah selapis hidroton di atasnya. - tidak ekonomis dan tidak ramah lingkungan karena tidak dapat dipakai berkali-kali. - bila tidak berhati-hati, serbuknya dapat mengiritasi kulit dan mengganggu pernafasan.
Di akhir kata, saya hendak menyisipkan opini pribadi saya. Perhatikan bahwa ini sekedar opini pribadi yang semoga lebih banyak bermanfaat dibanding merugikan.
Pertama, diluar fakta bahwa saya memiliki kulit yang mudah iritasi, saya tetap tidak suka rockwool. Kelebihan utamanya memang karena menggunakan rockwool lebih bersih, lebih simple; lebih mudah dipelajari oleh pemula. Sementara buat saya, rockwool terlalu cepat basah dan juga terlalu cepat kering; saya harus menyiramnya sehari 4-5x agar rockwool tersebut dalam kondisi kelembaban prima. Ia juga terlalu cepat berlumut dan berjamur; yang mungkin adalah efek disirami sehari 5x. Hal ini tentu saja ada pengaruhnya dari kondisi lingkungan tempat saya bercocok tanam; karena saya memiliki lahan yang panas dan kering. Rockwool tidak dapat digunakan ulang, padahal dia bukan metan organik (natural iya, tapi organik bukan) dan ini sangat annoying buat saya. Saya pernah mencoba mengubur rockwool bekas, dan ternyata dua bulan kemudian, rockwool tersebut masih tetap utuh tidak terurai. Duh. Jadi Sobat Bumi sekalian bisa menilai dan memilih ya, apakah ingin tetap menggunakan rockwool, atau belajar menggunakan metan lain yang lebih bersahabat :) Happy Gardening!